TUGAS PENGANTAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL
EKSPOR BARANG MELALUI PJT







Disusun Oleh :
Galih Adi Saputro (131040000856/1-H)
Heri Setiawan (131040000786/1-H)
Muhammad Rais Alvin (131640000931/1-H)




PRODIP 1 KEPABEANAN DAN CUKAI 2013
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA






PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.
Jenis kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:
EKSPOR LANGSUNG
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
EKSPOR TIDAK LANGSUNG
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.













KRONOLOGI
Kami adalah pengusaha dari PT. Twin Brother, perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor hasil kerajinan dari kayu yang. Pada suatu saat ada rekanan bisnis kami dari Jepng ingin memesan sejumlah produk kerajinan kami yang berupa miniature mobil dari kayu.
 Kami pun menyusun S/C (sales contract) yang dibutuhkan untuk mengirim barang ke Jepang, kami mengirim barang pesanan rekanan kami melalui PT Pos Indonesia.
Isi dari S/C (sales contract)tersebut adalah mitra kami dari Jepang akan melakukan pembayaran sesudah kami mengirim bukti transaksi dari kantor pos bahwa kami sudah mengirim barang yang dipesan oleh rekanan bisnis kami tersebut.
Ekspor melalui PT Pos Indonesia menggunakan layanan EMS (Express Mail Service).
                        PT. Twin Brother hendak mengekspor kerajinan miniatur mobil dari kayu dengan tujuan Jepang  pada hari Kamis 20 Februari 2014, dengan spesifikasi barang tersebut sebagai berikut :

Barang                                                : Miniatur mobil dari kayu
Dimensi                                               : 30 cm x 15 cm x 15 cm
Berat ( Kurang dari 100Kg)                 : 95000 Gram (95 Kg), 500 gram per satuan
Jumlah (satuan)                                    : 190 buah
Dari                                                     : Tangerang ( 15000 )
Negara Tujuan                                     : Jepang (JPN )
Biaya Pengiriman                           
·         Kurs                                          : 1 USD = Rp 11.650,00
·         EMS Merchandise                     : USD 400 (Rp 4.660.000,00)
Harga Jual (per satuan)                         : USD 12,4 (Rp 144.460,00)
Total                   
·         95 kg x IDR 144.460                           = IDR 13.723.700
·         EMS Merchandise                               = IDR 4.660.000 +
                                                      = IDR 18.383.700
·         PPN 10%                               = IDR 1.838.370 +
·         Biaya yang dibayarkan             = IDR 20.222.070



Jadi total yang harus dibayarkan oleh pihak Importir adalah Rp 20.222.070,00. Lalu kami segera mengirim barang melalui pos indonesia dan meminta nomor pelacakan karena sistem yang terdapat pada EMS ini meliputi tracking number yang bisa memantau barang sudah sampai tujuan.

Keuntungan mengirim barang dengan menggunakan PT Pos Indonesia adalah kita tidak perlu sulit mengurus berbagai macam dokumen yang diperlukan dalam rangka ekspor barang, dikarenakan semua jenis yang dibutuhkan untuk ekpor barang akan diurus oleh pihak PT Pos Indonesia. Kita hanya perlu membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan oleh pihak PT Pos Indonesia

Alasan kenapa kami lebih memilih untuk menggunakan EMS adalah karena pihak importir ingin barang tersebut segera sampai karena akan digunakan untuk pengisi di sebuah took mainan.  Dengan menggunakan EMS barang akan sampai di tempat tujuan sekitar 5-7 hari kerja.

Berikut adalah sejumlah kelebihan – kelebihan menggunakan EMS dibandingkan pos lainnya.
Spesifikasi menggunakan paket pos EMS :
·         Tarif lebih mahal dari pada Pos Tercatat (RLN).
·         Tarif dihitung per negara tujuan.
·         Tarif dihitung per gram. Untuk paket standar, ukurannya 250 gram (seperempat kilogram), 500 gram (setengah kilogram) atau 1000 gram (satu kilogram).
·         Estimasi sampai di tujuan adalah 5-7 hari kerja.
·         Barang tidak perlu dipacking, karena nanti akan dibongkar kembali menggunakan plastic bag khusus EMS.
·         Barang bisa diketahui / dilacak keberadaannya karena ada Tracking Number. Tracking number berfungsi hingga barang sampai di tempat tujuan dan diterima.










DAFTAR PUSTAKA



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang DI Blog 1-H. Blog ini sengaja dibuat untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Perdagangan Internasional. So, let's fun